Kamis, 09 Februari 2012

ETIKA KOMPUTER


ETIKA KOMPUTER :

SEJARAH & PERKEMBANGANNYA


Sejarah Etika Komputer
·        Era 1940 – 1950-an
Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT ) tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas di atasnya (PD II ).
·        Ramalannya tentang komputasi moderen yang pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.
·        Era 1960-an
Ungkapan Donn Parker : “that when people entered the computer center, they left their ethics at the door”.
·        Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis computer bisa mengetahui data apa saja secara cepat.
·        Era 1980-an
Kemunculan kejahatan computer ( virus, unauthorized login, etc ).
·        Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah etika computer. Lahirlah buku “Computer Ethics” ( Johnson, 1985 ).
·        Era 1990-an sampai sekarang
Implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari kejahatan computer, membuat lahirnya forum-forum yang peduli pada masalah tersebut.
( ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc ).

Isu-Isu Pokok Etika Komputer
·        Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) / melumpuhkan target
·        Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
·        Diperlukan adanya aturan tak tertulis        Netiket, Emoticon.
·        E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi  negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymouse-an tadi.
  • Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dst.
  • Tanggung jawab profesi
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )


PEKERJAAN, PROFESI DAN PROFESIONAL


Manusia & Kebutuhannya
·        Abdulkadir Muhammad ( 2001 )
Mengklasifikasikan kebutuhan manusia sebagai berikut :
a.       Kebutuhan ekonomi ( material )
b.      Kebutuhan psikis ( non-materi )
c.       Kebutuhan biologis ( proses regenerasi )
d.      Kebutuhan pekerjaan ( kebutuhan akan status dan derajat )

Pekerjaan & Profesi
  • Thomas Aquinas seperti dikutip Sumaryono ( 1995 ) mengatakan bahwa wujud kerja memiliki tujuan :
a.       Pemenuhan kebutuhan hidup
b.      Mengurangi tingkat pengangguran / kriminalitas
c.       Melayani sesame
  • Prifesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi.
  • Seorang petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.
  • Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
  • Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.

Profesi Profesional
“Bekerjalah dengan cinta…
Jika engkaun tidak dapat bekerja dengan cinta,
      Lebih baik engkau meninggalkannya..
Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang
      Candi-candi, meminta sedekah kepada mereka
      Yang bekerja dengan penuh suka dan cita”
( Kahlil Gibran )

·         Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat – sifat berikut :
a.       Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya
b.      Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
c.       Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
·         Profesional adalah orang yang menjalankan profesinya secara benar menurut nilai-nilai normal.
·         Untuk menjadi orang yang professional, diperlukan : komitmen, tanggung jawab, kejujuran, sistematik berfikir, penguasaan materi, menjadi bagian masyarakat professional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar